Senin, 29 Februari 2016

Salayang Pandang Negeri Ory



Konon 1 dari sekian Prahara kepindahan negeriku berawal dari pelemparan oleh oknum-oknum yang sengaja mengadu domba antara basudara senegeri yang dikenal dengan tragedi perayaan maulid sebagian masyarakat yang kemudian di kenal dengan orang ory, puncak dari semua itu pada agustus 1939.
Kelanjutan dari prahara tersebut berpisalah sebagian masyarakat dalam 1 ikatan kerahiman dimana mereka semua berasala dari satu sumber (taha sue teteio sue nenei), di tanah pengasingan sahapori.
Untuk kembali ke negeri asal tidak memukinkan sehingga terjadilah mosonipi membentuk satu negeri, kemudian di tetapkan hutan ory sebagai tempat tinggal sampai detik ini, pijakan kaki di hutan ory menandai berdirinya negeri ini (RIRI HUAI RIHAI EPASIRI EPASANA).
Prahara kepindahan negeri ory dari negeri pelau adalah suatu intrik politik yang di jalankan oleh pemerintah kolonial belanda ataukah permainan orang lain, karena sampai detik inipun tidak ada satu jawaban yang pasti bahwa kepindahan orang-orang ory akibat perbedaan pemahaman (syariat dan agama)  sampai sekarang tidak ada tokoh-tokoh agama yang kita kenal dalam peristiwa tersebut yang mereformasi tatanan yang ada di negeri pelau saat itu, ataukah akibat ketidakpuasan akibat pro dan kontra pemilihan raja (saat kejadian kedua kontestan terusir). Kalau ada yang punya data yang valid mohon di tambahkan…
Setelah berdirinya negeri ory prahara itu kembali datang dengan berdirinya Yayasan Nadil Ulum dan Yayasan Al-khairia. Sekian tahun hidup dalam ketegangan kemudian semua ketegangan itu berakhir dengan peristiwa 17 agustus 1982 Peristiwa penyerangan pelauw terhadap ory dimana semua elemen masyarakat ory bahu membahu mempertahakan setiap lini territorial negeri ini, hidup dalam kedamaian dan keindahan beberapa tahun kemudian datang lagi prahara 1984 yang dikenal dengan pro dan kontra pemerintah /perjuangan untuk berdiri sendiri (prahara yang sangat memilukan), tahun 1994 ketegangan itu berakhir dengan  kembali berkumpulnya sekelompok orang yang di kenal dengan kelompok ABB (albe Brenge) kelompok ini terdiri dari kelompok pro dan kontra, kebersamaan kembali itu terasa indah sampai dengan tahun-tahun ini, walau secara terselubung ada yang sengaja memperkeruh suasana ini dengan sengaja membangkitkan semangat ke Nadian dan Ke Al-khairian demi maksud mereka yang terselung.
Lupakan semua suasana kebencian dan prahara yang pernah terjadi, mari kita bangun negeri kita tercinta Ory AMA HURUWANO LOHUWI, Kura ikatan (RIRI HUAI RIHAI EPASIRI EPASANA).
Demikian ulasan saya untuk mejadi bahan pertimbangan keakraban maningkamu semua, tulisan ini tidak ada satu maksud apapun, hanya untuk menyadarkan kita samua bahwa kebersamaan itu indah dan maha halal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar